— menghibur dalam tangis
Di awal
kemunculannya, Yuli Rachmawati yang biasa disapa Jupe banyak
ditentang sana-sini. Bahkan lebih sadis daripada yang
menimpa pesohor dengan kesintalan
badan selainnya, seperti Sarah Azhari. Jupe bahkan
harus menerima berbagai fitnah yang tak masuk akal seperti yang mengatakannya
banci.
Nama Jupe
memang mulai meroket ketika Sarah Azhari masih bersinar. Tak heran jika banyak situs
yang memuat post tentang perbandingan
mereka. Baru beberapa tahun kemudian Jupe dibandingkan dengan Dewi Persik
(Depe), Aura Kasih, dan Syahrini.
Sekarang,
ketika Yuli berdiri di hadapan popularitas, sanjung puja, serta
kelimpahan materi, ada baiknya dikenang kembali masa lalunya yang penuh beragam
cerita unik, lucu, dan tragis.
Tak disangka
perempuan kelahiran Jakarta 15 Juli 1980 ini ternyata dikenal sebagai anak yang
malas mandi dan bandel. Jupe kecil juga jauh dari kesan
feminin dan tidak bersentuhan permainan anak puan pada umumnya. Jupe kecil
lebih gemar bermain dan berkumpul dengan anak laki, seperti bermain sepak bola.
Jupe malas
mandi karena sewaktu kecil kalau dia mau mandi harus memompa air sendiri dan dia
adalah tipikal anak yang malas melakukannya. Selain itu, di pagi hari Jupe
biasa bangun sekitar pukul 5 untuk momong
–mengasuh- Erik, adiknya. Malah bisa-bisa ke sekolah pun kesiangan kalau mandi
dulu.
Jupe juga
dikenal sebagai anak yang nakal, sangat nakal. Sampai-sampai kepala Jupe pernah
bocor akibat berantem dengan teman laki-lakinya. Jika melihat penampilannya
sekarang, mungkin tidak ada yang percaya jika Jupe dulunya adalah puan yang
sangat tomboi. Jupe suka berpakaian layaknya laki, bermain sepak bola, sepak
takraw, kasti, gundu, layang-layang, dsb dst, dengan teman-temannya yang laki.
Wajar jika
dirinya tidak pernah bermain dengan boneka, yang notabene identik dengan
perempuan. Kebiasaan Jupe didukung oleh ayahnya. Dia pernah dihadiahi ayahnya
sepatu sepak bola dan beberapa perlengkapan olah raga lain. Kebetulan ayah Jupe
adalah pemain sepak bola.
Dengan
memberi perlengkapan olah raga, sang ayah, Angkasa Jaya, secara tidak langsung
berharap kelak Jupe bisa mengikuti jejaknya sebagai pemain sepak bola atau
minimal atlit. Sayangnya didikan sang ayah ini juga membuat Jupe kecil sering
memanjat pohon tetangga untuk memetik buah tanpa meminta ijin kepada
pemiliknya.
Sang bunda,
Sri Wulansih, sering dibuat pusing. Bagaimana tidak, setiap hari sang bunda
harus menyuruhnya turun dari pohon. Karena selain mengambil buah Jupe juga
sering menghabiskan waktunya di atas pohon. Bisa dimaklumi, kondisi ekonomi
Jupe saat itu kurang menguntungkan.
Kebetulan di
belakang rumahnya ada kebun milik tetangga yang biasa menjadi tempat nongkrong Jupe. Pada saat itu di atas
pohon masih sering diberi sesajen. Jupe yang tahu akan hal ini memanfaatkannya
untuk menghabiskan sesajen tersebut.
Dian Adi
Ningsih, sahabat Jupe, pernah menuturkan Jupe pernah memiliki gaya rambut
botak. Hal yang sangat tidak lazim bagi puan. Dian menganggap Jupe sedang
stres.
Selain
kemalasannya mengguyur tubuh dengan air, Jupe kecil juga pernah dikenal dengan
keusilannya di lingkungan sekolah, sejak masih duduk di bangku sekolah SD 05
Cijantung. Sulung dari empat bersaudara ini di masa sekolahnya, dimasukkan ke
Merpati Putih, sebuah perguruan pencak silat, karate, atau
olah raga bela diri lainnya, oleh bundanya.
Pada
akhirnya, atas dasar keisengan, Jupe berinisiatif membuat geng. Bersama
gengnya, Jupe sering bolos sekolah bareng, nyontek ketika ujian. Geng Jupe yang
hanya terdiri dari empat anggota dikenal sebagai gerombolan paling rese di kelas. Mereka sering melawan
aturan sekolah, seperti memakai sepatu dan seragam yang tidak diperbolehkan
oleh sekolah. Meski demikian, Jupe dikenal sebagai anak yang pandai bersosial
dan suka membantu.
Sosok hitam
manis ini pernah berada pada titik kritis dalam perjalanannya. Jupe pernah kabur
dari rumah, putus dari sekolah ketika di SMP 217 Jakarta, dan mulai berkenalan
dengan tempat hiburan malam. Hal ini disebabkan oleh prahara rumah tangga kedua
orangtuanya. Sang ayah yang sering meninggalkan Jupe dan sang bunda untuk
mengikuti kompetisi sepak bola akhirnya memutuskan ikatan pernikahannya dengan
sang istri.
Jupe kabur
dari rumah dan putus sekolah sekitar 3 bulan. Sang bunda yang terus
mencari-cari Jupe akhirnya menemukan putrinya di diskotik, yang langsung dihajarnya seketika
saat bertemu. Ini adalah peristiwa yang menjadi momen Jupe untuk semakin yakin
dengan kekuatan doa.
Jupe yang
sudah tidak sanggup menerima kenyataan ini hanya bisa berserah dan berdoa pada
Sang Hyang Widhi agar semua bisa berjalan baik-baik saja. Pada akhirnya Jupe
bisa menjalaninya dengan baik.
Puan tomboi
dan urakan itu nyantanya menyimpan impian setinggi langit. Bermodalkan kemauan
dan tekat yang keras, dia mengikuti casting
sebagai seorang model. Karier modelnya semakin menanjak ketika dirinya berkenalan
dengan seorang pria asal Prancis, Damiem Perez yang akhirnya menjadi suami
pertamanya.
Setelah
menikah dan menetap di Paris, Prancis, sang suami membuka kesempatan bagi Jupe
untuk tampil di majalah dewasa. Di kota mode tersebut, Jupe pun masuk ke dalam
jajaran 100 perempuan terseksi versi majalah FHM.
Jalan
meretas karier di dunia hiburan kian terbuka lebar kala dirinya berlibur ke
Indonesia. Menariknya Jupe tak menyangka kalau keikutsertaannya menemani sang
adik, Della, mengikuti casting ternyata berbuah manis. Dia mendapat tawaran untuk ikut casting dan dinyatakan lolos.
Bisa
dibilang, situasi dan kondisi membuat Jupe meraih popularitas seperti sekarang
ini. Jupe yang tidak memiliki bakat untuk bermain film, menyanyi, nge-host, dsb dst yang berkaitan dengan
dunia hiburan, saat itu dinaungi Dewi Fortuna.
Jupe pulang
ke Indonesia tahun 2007, setelah menetap di Eropa sejak 1997. Keikutsertaannya
menemani sang adik mengikuti casting
juga atas dasar jiwa sosialnya yang suka membantu. Adiknya saat itu baru
selesai melahirkan dan hanya seorang diri mengikuti casting. Jupe yang tak tega melihatnya turut membantu.
Naas bagi
adik Jupe, dirinya harus gagal dalam casting
dan justru Jupe yang berhasil. Baru sejak itu Jupe mulai belajar akting,
menyanyi, dsb dst. Akhirnya dengan segala bakat dadakan ini Jupe mampu bertahan
dalam dunia hiburan.
Rezeki
memang misteri. Tak diduga puan yang jarang mandi dan jahil itu mampu
memendarkan kemampuannya di panggung hiburan. Setelah sukses menjadi model,
Jupe pun mengepakkan sayapnya di seni peran. Kesuksesannya di seni peran
membuat Jupe memutuskan meninggalkan Prancis dan kembali ke pangkuan tanah
airnya. Namun Jupe tak mau sendirian, dia pun meminta sang suami agar menetap
di Indonesia.
Kulit hitam
dan tampak dekil mengiringi penampilan Jupe di arena hiburan tanah air. Debut
Jupe di seni peran berawal di acara Penjaga
Pantai, yang dulu disiarkan tengah malam di Lativi. Jupe awalnya tak terlalu peduli dengan hal ini dan ingin
kembali ke Prancis. Tetapi ketika di air
port ternyata sudah banyak orang yang memanggil-manggil namanya, pertanda
dirinya sudah dikenal. Padahal Jupe hanya syuting selama 1 bulan.
Jupe lantas
berpikir untuk memanfaatkan peluang ini sebagai bagian kareirnya. Dirinya
memang sempat pulang ke Prancis, tetapi sesampainya di Prancis godaan menjadi penghibur
di tanah air masih ada di benaknya. Dia pun meminta ijin pada suami sat itu
untuk kembali ke Indonesia selama 3 bulan sembari berjanji akan kembali ke
Prancis kalau sulit menapaki karier di tanah air.
Tahun 2007
Jupe mulai syuting dan dalam 3 bulan nama Julia Perez mulai bergaung.
Teman-teman Jupe kecil tentu kaget Jupe bisa menjadi penghibur yang identik
dengan kesintalan badan dan gaya pentas kenes. Pasalnya mereka tahu betul Jupe
seperti apa.
Mungkinkah
ini yang disebut keberuntungan atau yang dinamakan takdir? Jupe yang notabene
tidak mewarisi darah seniman mampu memahatkan namanya di ranah hiburan. Terkait
hal ini sepertinya bisa dikatakan sebagai takdir yang telah digariskan Sang
Hyang Widhi.
Walau demikian, untuk sukses di ranah hiburan Jupe tidak berpangku
tangan. Dia berjuang dan berkonsentrasi penuh, bahkan Jupe harus tabah dan
sabar kala badai cobaan menerpa jalan kariernya. Jupe pernah tidak dibayar
selama satu tahun. Jupe menerima saja karena saat itu Jupe sedang butuh nama,
barang yang tak ternilai harganya. Dia sedang berupaya mem-branding dirinya.
Sebagai anak
pertama Jupe merasa wajib memikul beban ekonomi keluarga lantaran sang ayah
tercinta telah pergi meninggalkan sang bunda dan keluarga. Maka mulailah Jupe
memantapkan diri untuk fokus di dunia hiburan.
Untuk meraih
popularitas dan kesuksesan, Jupe berusaha tampil beda. Salah satunya Jupe
mencoba menonjolkan ukuran kesintalan badan dengan gaya kenes sebagai jalan
pembuka. Lantas beragam pro dan kontra pun bermunculan. Tapi Jupe tetap berjalan sebab dirinya beranggapan
bahwa hal itu sebatas penampilan semata. Motivasinya hanya satu: menjadi sosok
kakak yang dibanggakan adik-adiknya. Jupe adalah malaikat nyata bagi
keluarganya, di saat mereka butuh Jupe pasti selalu ada dan berada.
Tak hanya
mengeksplorasi penampilan, dia juga mengubah namanya dari Yuli Rachmawati menjadi Julia Perez yang kemudian lebih
dikenal dengan sebutan Jupe. Hal ini dilakukan agar lebih mudah dikenal dan
memiliki daya jual tersendiri.
Penggunaan nama Julia Perez ini kemudian memancing riak yang membuatnya terbelit masalah ketika
bercerai dengan suami pertama. Nama Perez adalah nama dari suami pertama Jupe,
Damiem Perez. Jupe sempat dituntut sang mantan suami lantaran masih memakai
nama Perez meski telah bercerai.
Jupe selalu
berusaha untuk melakoni segalanya sepenuh hati. Dia ingin menikmati proses yang
ditekuninya dengan perasaan terdalam. Malah Jupe memiliki kebiasaan tak umum ketika
sedang rekaman di studio dengan meminta agar lampu di studio di matikan dan
dirinya memakai high heel, bahkan
terkadang bertelanjang agar memperoleh feel
dari lirik yang dilantunkan.
Jupe
bukanlah orang yang jaim (jaga image)
dan cenderung pure. Dia tak ragu
mengungkapkan apa yang dirasakan meski bisa memunculkan ragam pro dan kontra.
Bahkan Jupe terkesan terlalu gamblang sehingga apapun dia buka dalam keadaan
sadar, hatta kisah tragis yang pernah
dialaminya.
Meski
kontroversi datang silih berganti, Jupe tetap tegar dan sabar. Dia terlihat
tangguh bak wonder woman dihadapan
beragam permasalahannya. Dan yang cukup menohok ketika dirinya harus mendekam
dalam hotel prodeo selama 3 bulan lantaran perseteruannya dengan Dewi Persik
(Depe).
Masa-masa di
tahanan seolah sebagai tempat ujian bagi Jupe untuk menghadapi cobaan
berikutnya. Bebas dari penjara, yang dirayakan dengan konser tunggal di Trans TV, Jupe harus menerima berpisah
dimensi alam dengan ayahnya. Jupe kembali berada pada situasi
kritis yang pernah dia lalui di masa remaja dulu, masa-masa ketika berserah
menjadi solusi tepat.
Apapun itu
entah bernada miring atau pujian, Jupe tetaplah Jupe. Sederhana dan suka
berbagi. Dan dibalik semua itu Jupe hendak menginspirasi adik-adiknya agar
mampu mengejar mimpi-mimpinya.
Merengkuh
sukses di panggung hiburan merupakan kerja keras dan ketekunannya. Tak ayal
jika Jupe yang di masa kecil dikenal sebagai puan anti air dan nakal itu kini
menjelma sebagai penghbiur tak langsir kata-kata nyinyir. Dari hari ke hari Jupe pun memantapkan eksistensinya.
Seperti tak
mau berdiam diri, Jupe selalu mencoba sesuatu yang baru. Dari model, lalu peran,
menyanyi, menjadi duta beberapa kegiatan, menjadi juri, presenter, bahkan
hampir terjun ke dunia politik. Hebatnya semuanya bisa laku, Jupe seperti
diberi kemampuan membaca pasar dengan baik. Jupe kerap disebut sebagai penghibur
sensasi, tetapi sebenarnya dia adalah penghibur berprestasi.
B.Sn.Po.080138.50.101016.11:35