— dari formasi ke formasi
DEWA19 termasuk grup band melintas
batas yang bisa unjuk rasa melalui karya mereka yang cerdas dan bernas dengan
kemasan berkelas tanpa terikat kelas. Mereka, orang-orang yang pernah
mengibarkan bendera DEWA19, juga berhasil ketika bersolo karier. Keberhasilan
yang bisa lepas dari bayang-bayang DEWA19 tanpa pernah membayangi nama DEWA19.
Sejelek-jeleknya kesan terhadap Ahmad
Dhani Prasetyo sebagai commander
sekaligus satu dari empat pendiri DEWA19, orang tetap bisa melihat DEWA19
sebagai DEWA19. Begitupun sebaliknya, sehebat-hebatnya karier Dhani, orang
tetap bisa melihat Dhani sebagai Dhani. Hal ini juga berlaku bagi punggawa
lainnya yang sangat banyak jumlahnya untuk ukuran sebuah grup band.
Ada begitu banyak orang yang terlibat
di dalamnya yang perannya tak bisa dimungkiri. Hanya Dhani [1986–2011] sebagai keyboardist
dan lead vocalist awal lalu berubah menjadi backing vocalists serta
Andra Junaidi Ramadhan [1986–2011] sebagai lead guitarists yang awet
sejak awal dibentuk. Keduanya terus bersama memperkuat DEWA19 sepertihalnya
persahabatan cinta yang mereka bina.
Sejak masih bernama Mol karena guru
seni musik mereka di SMP Pak Mul, hingga menjadi DEWA akronim dari nama sapaan
empat pendiri. Lalu menjadi DownBeat hasil adaptasi nama majalah jazz
terbitan USA. Kemudian menjadi DEWA19 19 lantaran saat merilis album perdana
rata-rata berusia 19 tahun. Kembali ke DEWA sebagai penanda ‘era’ baru. Hingga
ditutup dengan nama DEWA19 jelang mereka memasuki usia kepala empat.
Perubahan line-up squad utama
DEWA19 terjadi berkali-kali. Drummer adalah posisi yang paling sering
mengalami perubahan. Ada enam orang yang pernah di sini. Mulai dari Wawan
Juniarso [1986–1988 & 1991–1994], Salman [1988–1989], Sri Aksana Sjuman
[1995–1998], Gabriel Bimo Sulaksono [1998–1999], Setyo Nugroho [1999–2007], dan
Agung Yudha Asmara [2007-2011]. Bassist pun turut mengalami perubahan,
ada Erwin Prasetya [1986–1999 & 2001–2002] dan Yuke Sampurna [2002–2011].
Tak kalah fenomenal adalah perubahan lead
vocalist. Semula line-up DEWA19 dibikin seperti Queen. Terdiri dari
empat orang dengan posisi lead vocalist & keyboardist, lead
guitarists, bassist, dan drummer. Saat line-up-nya
seperti ini, Dhani bertindak sebagai lead vocalist. Hanya saja seiring
masuknya Ari Bernardus Lasso [1991-1999], formasi adaptasi dari Queen pun
berubah. Dhani mundur sebagai lead vocalist dan hanya menjadi backing
vocalists. Belakangan Ari digantikan oleh Elfonda Mekel [1999-2011].
Perubahan lead vocalist inilah
yang menurut saya paling fenomenal. Dhani bisa mendapatkan Once yang suaranya
sangat khas dan mahal tanpa menggantikan suara milik Ari yang memberi pondasi.
Ari dan Once sanggup menjadi tukang mereriakkan kata-kata untuk mengimbangi
perpaduan alunan nada dari Dhani dan Andra serta orang-orang lainnya.
Satu peristiwa paling mengharukan
adalah, ketika Once datang, Ari tak sedikitpun merasa sakit hati bahkan tak
pernah merasa disingkirkan. Ari tahu diri, dia sedang tak sehat dan band yang
dicintainya itu layak mendapat lead vocalist yang lebih baik. Once oke,
bisa tampil beda, sehingga tak terbayangi juga tak membayangi Ari.
Sayang mereka harus undur diri dini.
DEWA19 memang memainkan musik di arena industri walau karya mereka sanggup
memengaruhi generasi. Nuansa rasa karya mereka terus berubah yang pada satu
masa ketika industri mengalami fluktuasi selera mereka perlu bersikap tegas
mempertahankan muruah.
Pada saat fluktuasi selera inilah
DEWA19 berhasil menghadirkan karya fenomenal mereka, langgam tunggal yang kaya
nuansa rasa, Bukan Cinta Manusia Biasa, yang ironisnya tak laku di
pasaran. Berbeda sekali dengan zaman dulu ketika lagu fenomenal lainnya, Persembahan
Dari Surga, laku lumayan.
Anehnya, dua lagu fenomenal dari dua
era lead vocalist berbeda itu, masih kalah nge-hits di pasaran
dengan lagu remeh-temeh Kangen dan Separuh Nafas, yang juga
muncul di dua era lead vocalist berbeda. Di perlintasan perubahan
mereka, terdapat Roman Picisan, sebuah karya yang begitu indah dan
megah. Roman Picisan diisi oleh Once sebagai lead vocalist dan
Ari sebagai backing vocalists.
Segala jengkal perubahan tersebut,
dan juga masalah yang ada tentunya, tak menyanyat semangat DEWA19 untuk tetap
unjuk rasa melalui karya mereka. Officially DEWA19 pun akhirnya
berhenti. Memulai dengan empat orang (Dhani, Erwin, Wawan, dan Andra), DEWA19
akhirnya berhenti dengan empat orang (Dhani, Yuke, Agung, dan Andra). Walau
demikian, karya mereka bisa menandai evolusi generasi, serta mampu menjadi abadi.
B.Sn.Wg.231249.37.250916.22:05